Keimanan orang tua Rasulallah shalllahu'alaihiwasallam

Berikut, beberapa riwayat lagi yang menunjukan bahwa keluarga Rasulalah shalllahu'alaihiwasallam ,khususnya kedua orang tua beliau, termasuk orang-orang beriman, bukan orang musyrik atau kafir.

 

**Sabda Nabi shalllahu'alaihiwasallam kepada Sa’ad bin Abi Waqash di peperangan Uhud, ketika beliau shalllahu'alaihiwasallam melihat seorang kafir membakar seorang muslim, Rasul shalllahu'alaihiwasallam bersabda kepada Sa’ad, ‘Panahlah dia, jaminan keselamatanmu adalah Ayah dan ibuku!’ Sa’ad berkata dengan gembira, ’Rasulallah shalllahu'alaihiwasallam mengumpulkan aku dengan nama ayah dan ibunya!’ “(HR Bukhori, Bab. Manaqib Zubair bin Awam hadis no.3442, no.3446, Bab. Manaqib Sa’ad bin Abi  Waqash Al-Zuhri).

 

Apa mungkin Sa’ad berbahagia disatukan dengan orang tua  Rasulallah  shalllahu 'alaihi wasallam, jika keduanya sebagai orang musyrik/kafir, masuk neraka?

 

**Ibnul Jauzi dalam kitab Al-Wafa’ ,terjemahan, hal.74; Abdurrahman bin Auf berkata, ”Ketika Rasulullah shalllahu'alaihiwasallam dilahirkan, ada jin yang berbicara di bukit Abu Qubais di daerah ‘Ujun––pada mulanya tempat itu adalah sebuah kuburan dan orang-orang Quraisy merusakkan pakaian mereka di daerah itu. Jin itu berkata dengan syair;

‘Aku bersumpah tidak seorang pun dari golongan manusia yang telah melahirkan Muhamad-shalllahu'alaihiwasallam-selain ia (Aminah). Seorang wanita dari suku Zuhrah, yang memiliki sifat-sifat terpuji dan selamat dari kecelaan para suku-suku, bahkan mereka memujinya. Wanita itu, telah melahirkan manusia terbaik yaitu Ahmad. Orang yang terbaik itu di muliakan, serta orang tuanya pun dimuliakan juga’”.

Begitu juga, riwayat-riwayat yang telah dikemukakan, antara lain; ‘Aku (Rasul Saw.) selalu berpindah-pindah dari tulang sulbi orang-orang yang suci, kedalam rahim-rahim wanita yang suci pula. (silahkan rujuk kajian sebelumnya).

Wallahua'lam

Silahkan ikuti kajian berikutnya