Imam Al-Mahdi

Imam Al-Mahdi 

Berikut hadis-hadis Rasulallah shalllahu'alaihiwasallam mengenai keturunan beliau shalllahu'alaihiwasallam ,Imam Al-Mahdi, yang akan lahir di akhir zaman. Dengan demikian, insya Allah lebih jelas  buat para pembaca bahwa keturunan beliau ini masih wujud sampai akhir zaman.  

Al-Mahdi, menurut bahasa artinya petunjuk jalan, pemimpin. Imam Muhamad Al-Mahdi adalah, pemimpin yang akan lahir atau datang di dunia apabila hari kiamat hampir tiba (kamus besar bahasa Indonesia 1990, halaman 543). Mahdi dari bahasa Arab (Al-Mahdiy) artinya orang yang dipimpin Allah kepada kebenaran. 

 

Banyak dalam kitab para perawi dan ulama pakar yang mengutip hadis Rasulallah shalllahu'alaihiwasallam, baik dari mazhab Ahlus-Sunnah, mazhab Syiah mau pun mazhab lainnya, meriwayatkan Al-Mahdi ini, misalnya tentang namanya, gelarnya, nasabnya dan sifat-sifatnya. Begitu juga tentang apa yang akan dilakukannya, imamah dan khilafahnya, kemunculannya dan sebagainya.

 

Hadis-hadis mengenai Imam Mahdi 

Hadis yang menjelaskan secara implisit bahwa Nabi Isa álaihissalaam akan turun setelah Imam Mahdi r.a. muncul dan beliau álaihisalam shalat dibelakang Imam Mahdi, bisa dirujuk dalam Shahih Bukhari 2 : 256 cet. Dar Al-Fikr.

 

**Didalam Musnad Imam Ahmad bin Hanbal 3:345 telah diriwayatkan dengan dari Jabir r.a., dia telah mendengar Nabi shalllahu'alaihiwasallam bersabda,

“Senantiasa segolongan dari umatku berperang di atas kebenaran, mereka menang hingga hari kiamat tiba, lalu turunlah Isa putra Maryam, kemudian berkatalah pemimpin  mereka (Imam Mahdi); ‘Mari Shalat (sebagai Imam) bagi kami’. Dia (Nabi Isa) bersabda, ‘Tidak, sesungguhnya engkau (Imam Mahdi) pemimpin bagi mereka, sungguh Allah telah memuliakan umat ini.’”

 

**Didalam Al-Shawaiq Al-Mughirah hal.98, Ibnu Hajar telah berkata, At-Thabrani telah mengeluarkan hadis secara marfu’. Rasulallah shalllahu'alaihi wasallam bersabda, Al-Mahdi akan memperhatikan ketika Isa bin Maryam telah turun, seolah air menetes dari rambutnya, kemudian Al-Mahdi akan berkata, ‘Silahkan kedepan shalat (sebagai imam) bagi manusia’. Isa álaihis salam berkata, ‘Shalat telah di iqamahkan untukmu’. Kemudian dia (nabi Isa) shalat di belakang seorang lelaki (Imam Al-Mahdi) dari keturunanku’ ”.

 

**Hadis yang sanadnya dari Ashim bin Bahdhalah dari Abdullah yang berkata, Rasulallah shalllahu'alaihiwasallam bersabda, “Dunia tidak akan lenyap sampai seorang lelaki dari Ahlul baitku yang namanya sama denganku menguasai bangsa Arab”.  (HR. Tirmidzi 2:36 cet. Bulaq).

 

**Juga hadis Rasulallah shalllahu'alaihiwasallam,“Tidak akan terjadi saat (kiamat) hingga berkuasa seorang lelaki dari ahli baitku yang namanya sama dengan namaku.” (HR. Ahmad bin Hanbal 1: 376).

 

**Hadis dari Ummu Salamah, Rasulallah shalllahu'alaihiwasallam bersabda, “Al-Mahdi berasal dari umatku dari keturunan anak cucuku.” (HR.Abu Daud, Ibnu Majah dan Al-Hakim). Imam Suyuthi, menunjukkan akan kesahihannya dalam kitab Al-Jami’, begitu juga Al-Albani (ulama gol.salafi) mengakui kesahihan hadis ini.

 

**Hadis dari Ibnu Mas’ud, sabda Rasulallah shalllahu'alaihiwasallam, “Akan tampil seorang lelaki dari ahli baitku yang namanya sama dengan namaku, dan perawakannya menyerupai perawakanku, lalu ia akan memenuhi bumi dengan keadilan dan kebenaran, sebagaimana sebelumnya bumi ini telah diliputi kezaliman dan kesesatan”. (HR. At-Thabrani, Kanzul Ummal 7: 188).

 

**Hadis dari Hudzaifah, sesungguhnya Nabi shalllahu'alaihiwasallam telah  bersabda, “Seandainya usia dunia tinggal satu hari lagi, niscaya Allah akan memperpanjang hari itu sampai Dia membangkitkan seorang lelaki dari (ke turunan) anakku yang namanya seperti namaku”. Salman berkata: ‘Dari anakmu yang mana ya Rasulallah?’ Beliau-shalllahu'alaihiwasallam-bersabda: “Dari ke turunan anakku in”, sambil beliau shalllahu'alaihiwasallam menepukkan tangan - nya kepada Al-Husain r.a.’” (Dakhair Al-‘Uqba).

 

**Abu Daud dalam Sunan-nya dari jalur Asim Bin Ibnun Nujud dari Zar bin Abdullah bin Mas’ud r.a. Nabi shalllahu'alaihiwasallam bersabda, “Sekiranya tidak tinggal melainkan sehari umur dunia, niscaya Allah akan memanjangkan hari itu, sehingga dibangkitkan padanya seorang dariku atau dari keluargaku, yang namanya sama dengan namaku dan nama ayahnya sama dengan nama ayahku, ia akan memenuhi bumi dengan keseksamaan dan keadilan setelah dipenuhi dengan kezaliman dan penganiayaan.” Hadis ini, disahihkan pula oleh Ibnu Taimiyah dalam kitabnya Minhajus Sunnah an-Nabawiyah.

 

**Abu Daud dalam Sunan-nya mengatakan, “Telah    memberitahu saya Ahmad bin Ibrahim dari Abdullah bin Jakfar Ar-Rugi, dari Abul Malij Hasan bin Omar dari Ziyad bin Bayan dari Ali bin Nufail dari Said bin Al-Musayib dari Ummu Salamah: “Aku mendengar Rasulallah-shalllahu'alaihiwasallam-bersabda, ‘Al-Mahdi adalah dari keturunanku dan dari cucu Fathimah,’”  

 

**Dikeluarkan oleh Ibnu Majah dari Said bin Musayib katanya, “Kami pernah berada di rumah Ummu Salamah r.a. dan kami menyebut-nyebut Al-Mahdi, maka katanya, ‘Aku mendengar Rasulallah shalllahu'alaihiwasallam bersabda, ‘Al-Mahdi dari keturunan  Fathimah.’ ” Hadis ini juga disahihkan oleh As-Suyuthi, dalam kitab Al-Jami’ As-Saghir. 

 

**Begitu juga Abu Daud meriwayatkan lagi dalam Sunan-nya, “Telah memberitahuku Suhail bin Tamam bin Badi’ dari Imaran Al-Qattan dari Abi Nadrah dari Abi Said Al-Khudri katanya, telah bersabda Rasulallah shalllahu' alaihiwasallam, ‘Al-Mahdi dari keturunanku, lebar dahinya dan mancung hidungnya, ia memenuhi bumi dengan keseksamaan dan keadilan setelah dipenuhi dengan kezaliman dan penganiayaan dan akan berkuasa selama 7 tahun.’” Hadis ini, disahihkan oleh Ibnul Qayim dalam kitabnya Al-Manar dan As-Suyuthi dalam Al-Jami’ As Saghir.

 

Selain riwayat-riwayat di atas, masih banyak lagi riwayat mengenai akan munculnya Imam Al-Mahdi dari keturunan Rasulallah shalllahu'alaihiwasallam pada akhir zaman. Silahkan rujuk kitab-kitab berikut ini: 

[[Sunan Abu Dawud dalam Al-Mahdi;  Musnad Imam Ahmad bin Hanbal jilid 1:99, 376-377, 430, 448; jilid 2: 336; jilid 3: 17, 28, 98-99, 317, 345, 367, 384; Sahih Ibnu Majah dalam Abwab Al-Jihad dan Abwab Al-Fitan; Al-Mustadrak 4: 460, 463, 502, 514, 554, 557-558;  Majma’ Al-Zawaid 7: 314-317; Kanzul Ummal 7: 189, 260-261; Sahih Muslim dalam kitabnya Al-Fitan; Qashash Al-Anbiya hal.554; Hilyah Al-Auliya 3: 184; Usud Al-Ghabah 1: 259 dan lain lain]].

 

Semoga firman Allah Ta'aala, hadis-hadis dan wejangan para ulama yang telah dikemukakan di atas cukup menjelaskan pembaca dan sebagai bukti, bahwa keturunan Nabi shalllahu'alaihiwasallam itu masih tetap ada sampai akhir zaman. Adapun, yang berpendapat bahwa nasab keturunan Nabi shalllahu'alaihi wasallam sudah punah/putus sama sekali tidak memiliki dasar!!

Semoga Allah Swt. memberi hidayah kepada kita semua. Amin.

Wallahua’lam

Silahkan ikuti kajian berikutnya

Maak jouw eigen website met JouwWeb