Sholat jenazah yang bermanfaat bagi si mayat

**Hadis dari Ibnu Abbas bahwa Rasulallah shalllahu'alaihiwasallam bersabda,                                             

وَعَنِ ابْنِ عَبَّـاسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُـمَا  قَالَ: سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ .صَ. يَقُوْلُ مَا مِنْ رَجُلٍ مُسْلِمٍ يَمُوْتُ  فَيَقُوْمُ عَلَى جَنَـازَتِهِ أرْبَعُوْنَ رَجُلا لاَ يُشْرِكُوْنَ بِاللهِ شَيْئًا اِلاَّ شَفَّعَهُمُ اللهُ بِهِ (رواه مسلم)    

Tiada seorang muslim wafat, yang disembahyangkan empat puluh (40) orang ,yang tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu apapun, melainkan dapat di pastikan Allah menerima syafaat  (permohonan ampun mereka).” (HR. Muslim). Hadis yang serupa, disebutkan dalam kitab Sunan Abu Daud jilid III hal. 203.

 

**"Seseorang mayat yang disembahyangkan oleh sekelompok umat islam yang jumlahnya 100 orang, bisa memberi syafa'at kepada mayat".(HR.Muslim jilid VII hal.17). Hadis serupa diriwayatkan oleh Imam Turmudzi dalam sahihnya jilid 4 hal.247.

 

**Malik bin Hubairoh jika menyembahyangkan jenazah dan melihat jama’ahya sedikit, mereka dibagi tiga (3) baris, kemudian ia berkata, Rasulallah shalllahu 'alaihi wasallam bersabda:

                 قَالَ رَسُوْل اللهِ صَ مَنْ صَلَّى عَلَيْهِ ثَلاَثَةُ صُفُوْفٍ فَقَدْ أوْجَبَ  (رواه ابو داود و الترميذي  

‘Siapa yang disembahyangkan oleh tiga barisan, telah dapat dipastikan’. (HR. Abu Dawud, At-Tirmidzi dalam sahihnya jilid IV hal.247). Maksud kata-kata ‘dapat di pastikan’ dalam hadis itu, pasti diampunkan mayatnya dan Allah akan menerima syafa’at dan permohonan mereka.

 

**Hadis dari Abu Hurairah yang berkata: Beberapa hari tidak terlihat oleh Rasulallah shalllahu'alaihiwasallam tukang sapu masjid, beliau bertanya tentang orang itu. Dijawab, ‘Ia, telah wafat’. Nabi shalllahu'alaihiwasallam bersabda, ‘Mengapakah kamu tidak memberitahu padaku’? ‘Tunjukkan pada aku kuburannya.’ Orang-orang menunjukkan kepada Nabi shalllahu'alaihiwasallam kuburannya. Disitu Nabi shalat mayat (jenazah). Kemudian setelah shalat bersabda, ‘Sesungguhnya kubur-kubur ini tadi penuh kegelapan, dan Allah telah menerangi padanya dengan shalatku pada mereka.’”(HR. Bukhari dan Muslim). Hadis ini, menunjukkan juga dibolehkan orang yang ketinggalan shalat jenazah untuk bershalat di kuburannya. 

Wallahua'lam                                                 

Silahkan ikuti kajian berikutnya