Hadis Al-Kisa’

Hadis Al-Kisa’

Allah Ta'aala berfirman, “Sesungguhnya Allah berkehendak menghilangkan dosa dari kamu, hai Ahlul Bait, dan mensucikan kamu sesuci-sucinya.” (QS Al-Ahzab [33]: 33).

Ibnu Hajar berkata, “Sesungguhnya mayoritas para mufassir mengatakan, ayat ini turun berkenaan dengan Ali, Fathimah, Hasan dan Husin.” (Ash-Shawaiq, hal. 143). 

Menurut para ulama tafsir, penafsiran atas ayat ini adalah, sebuah hadis yang d kenal di kalangan para ahli hadis dengan sebutan hadis Al-Kisa'. Al-Kisa' artinya selendang atau selimut, karena Nabi shalllahu'alaihiwasallam menutupi dirinya beserta empat orang keluarganya.—Imam Ali bin Abi Thalib k.w., Siti Fathimah Az-Zahra, Al-Hasan dan Al-Husain [r.a.]—yg kemudian didefinisikan sebagai sebagai ahlul-bait, dengan selimut tersebut.

 

Baik ulama salaf maupun khalaf, menyepakati mengenai kesahihan dan kemutawatiran hadis ini. Nash-nash hadis ini, banyak diriwayatkan oleh berbagai sumber dan oleh banyak perawi dengan teks yang berbeda-beda, tetapi mempunyai makna yang sama.

 

Berikut dikutipkan beberapa teks Hadis Al-Kisa’:

Al-Hakim dalam al-Mustadrak meriwayatkan dari Abdullah bin Jakfar bin Abi Thalib yang berkata, “Ketika Rasulallah shalllahu'alaihiwasallam memandang ke arah rahmat yang turun, Rasulallah shalllahu'alaihiwasallam berkata, 'Panggilkan untukku, panggilkan untukku.' Shafiyah bertanya, 'Siapa, ya Rasulallah’?

Rasulallah menjawab, 'Ahlul Baitku, yaitu Ali, Fathimah, Hasan dan Husin’. Maka, mereka pun dihadirkan ke hadapan Rasulallah, lalu Rasulallah shalllahu'alaihi wasallam menyelimutkan pakaiannya ke atas mereka, kemudian Rasulallah shalllahu'alaihiwasallam mengangkat kedua tangannya dan berdoa, 'Ya Allah, mereka ini lah keluargaku (sampaikanlah shalawat kepada Muhamad dan keluarga Muhamad).'

Lalu Allah Ta'aala menurunkan ayat, 'Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kamu, hai Ahlul Bait, dan mensucikan kamu sesuci-suci nya' (QS Al-Ahzab [33]: 33).” (Mustadrak al-Hakim, III:197–198. Al-Hakim berkata, hadis ini sahih sanadnya). 

 

Al-Hakim meriwayatkan hadis serupa dari Ummu Salamah yang berkata, “Di rumah saya turun ayat, 'Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kamu, hai Ahlul Bait, dan mensucikan kamu sesuci-sucinya'. Lalu Rasul shalllahu'alaihiwasallam mengirim Ali, Fathimah, Hasan dan Husin, dan kemudian berkata, 'Mereka inilah Ahlul Baitku'". (Mustadrak, III: 197-198. Al-Hakim berkata, ‘hadis ini sahih menurut syarat Bukhari’).

 

Imam Muslim meriwayatkan hadis ini dalam Sahih-nya dari Aisyah r.a., “Rasul- allah shalllahu'alaihiwasallam pergi keluar rumah pagi-pagi sekali dengan mengenakan pakaian (yang tidak dijahit dan bergambar). Hasan bin Ali datang, Rasulallah shalllahu'alaihiwasallam memasukkannya ke dalam pakaiannya. Lalu Husin datang,  Rasulallah shalllahu'alaihiwasallam memasukannya ke dalam pakaiannya, lalu datang Fathimah, Rasulallah pun memasukkannya ke dalam pakaiannya, berikutnya Ali juga datang, Rasulallah shalllahu'alaihi wa sallam memasukkannya ke dalam pakaiannya, kemudian Rasulallah shalllahu 'alaihiwasallam bersabda, ’Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkn kan dosa dari kamu hai Ahlul Bait, dan mensucikan kamu sesuci-sucinya.’” (Sahih Muslim, bab keutamaan-keutamaan Ahlul Bait.)

 

Redaksi senada juga dapat ditemukan dalam; (Sunan al-Kubra al-Baihaqi;Sahih Tirmidzi; Musnad Ahmad, jilid 6, hal 292– 323; Tafsir ath-Thabari, jilid 22, hal 5; Tafsir Ibnu Katsir, jilid 3, hal 485; Tafsir ad-Durr al-Mantsur, jilid 5, hal. 198–199).

 

Imam Muslim dalam Sahih-nya (1V:1883 hadis no. 2424) dari Umar bin Abu Salamah ,anak tiri Rasul shalllahu'alaihiwasallam,sebagaimana dicantumkan dalam At- Tirmidzi (V:663). Redaksinya dari beliau dan lain-lainnya dengan isnad sahih. Dia berkata, “Ayat berikut ini, turun kepada Nabi Muhamad shalllahu'alaihiwasallam, ‘Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kamu hai ahlul-bait dan membersihkan sebersih-bersihnya’ (QS Al-Ahzab [33]: 33).

 

Ayat tersebut turun kepada Nabi Muhamad shalllahu'alaihiwasallam di rumah Ummu Salamah r.a. Lalu Nabi Muhamad shalllahu'alaihiwasallam memanggil Siti Fathimah r.a, Hasan dan Husin. Lalu Rasulallah shalllahu'alaihiwasallam menutupi mereka dengan kiswah (baju,kain) sedang Imam Ali k.w. ada di belakang punggungnya (Nabi).

Beliau shalllahu'alaihiwasallam pun menutupinya dengan pakaian (kiswah). Kemudian beliau shalllahu'alaihiwasallam bersabda, ‘Allahumma (Ya Allah), mereka itu ahli-baitku, maka hilangkanlah dosa (kekejian dan kekotoran) dari mereka dan sucikan lah mereka sesuci-sucinya’ (bersihkanlah mereka sebersih-bersihnya). Ummu Salamah r.a. berkata, ‘Dan (apakah) aku beserta mereka wahai Rasulallah’? Beliau shalllahu'alaihiwasallam bersabda, ‘Engkau punya tempat tersendiri, dan engkau menuju kepada kebaikan’”.

 

Dalam satu riwayat yang dikatakan ,setelah turunnya ayat ini, Nabi shalllahu 'alaihiwasallam mendatangi pintu Ali bin Abi Thalib setiap waktu shalat selama sembilan bulan berturut-turut dengan mengatakan: “Salam, rahmat Allah dan keberkahan atasmu, wahai Ahlul-Bait. 'Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kamu, hal Ahlul Bait, dan mensucikan kamu sesuci-sucinya’“. Itu di lakukan oleh Rasulallah shalllahu'alaihiwasallam sebanyak lima kali dalam sehari.  (Lihat Tafsir ad- Durr al-Mantsur, jilid 5, hal 199.).

 

Riwayat yang dinukil oleh As-Suyuthi di dalam kitab tafsirnya Ad-Durr al- Mantsur, yang berasal dari Ibnu Mardawaih, dari Ummu Salamah yang berkata; "Dirumahku turun ayat, 'Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kamu, hai Ahlul Bait, dan mensucikan kamu sesuci-sucinya’. Saat itu, di rumahku ada tujuh orang yaitu Jibril, Mikail, Ali, Fathimah, Hasan dan Husin, sementara aku berada di pintu rumah. Kemudian saya berkata, 'Ya Rasulallah, tidak kah aku termasuk Ahlul Bait’? Rasulallah shalllahu'alaihiwasallam menjawab; 'Sesungguhnya engkau berada pada kebajikan, dan sesungguhnya engkau termasuk istri Rasulallah shalllahu'alaihiwasallam'". (Tafsir ad-Durr al-Mantsur, jld 5, hal 198)

 

Al-Hakim menyebutkan bahwa Ummu Salamah bertanya, “Ya Rasulallah, saya tidak termasuk Ahlul Bait?” Rasulallah shalllahu'alaihiwasallam menjawab, “Sesungguhnya engkau berada dalam kebajikan, mereka itulah ahlul baitku. Ya Allah, mereka inilah ahlul baitku yang lebih berhak.” (Mustadrak jilid 2, hal. 416)

 

Imam Ahmad menyebutkan, “Saya (Ummu Salamah r.a.) mengangkat pakaian penutup untuk masuk bersama mereka namun, Rasulallah shalllahu'alaihi wa sallam menarik tangan (tidak memasukkan) saya sambil berkata, ‘Sesungguh- nya engkau berada dalam kebajikan.’ (Musnad Ahmad, jilid 3, hal.292 - 323).

 

Ada pula riwayat hadis dari Ummu Salamah yang pada waktu terjadinya Hadis Al-Kisa’ beliau bertanya pada Rasulallah shalllahu'alaihiwasallam, ‘Ya Rasul-Allah, bukankah aku dari mereka juga?’ Beliau menjawab, ‘Ya, benar’! Tetapi, hadis ini bertentangan dengan hadis-hadis Al-Kisa’ lainnya , yang lebih kuat dan lebih dipercaya kalimat hadisnya, yang tidak memasukkan Ummu Salamah kedalam selimut tersebut.

 

Info: Ada keterangan bahwa Ummu Salamah r.a. (istri Nabi shalllahu'alaihi wa sallam) termasuk ahlul bait beliau shalllahu'alaihiwasallam, tidak dimasukan ke dalam selimut karena didalam selimut ada imam Ali k.w. yang bukan muhrimnya. (red.). Begitu pula ada sebagian orang mengatakan bahwa ahlul bait hanya lima orang itu saja, selain mereka bukan ahlul-bait atau keturunan beliau shalllahu 'alaihi wasallam . Omongan seperti ini dari pikirannya sendiri bukan berdasarkan nash atau riwayat hadis!!

 

Di dalam Sahih Tirmidzi, Musnad Ahmad, Musnad ath-Thayalisi, Mustadrak al- Hakim, Usud al-Ghabah, Tafsir ath-Thabari, Tafsir Ibnu Katsir dan As-Suyuthi di sebutkan, Rasulallah shalllahu'alaihiwasallam mendatangi pintu rumah Fathimah selama enam bulan, setiap kali keluar hendak melaksanakan shalat Subuh dengan berseru, “Salat, wahai Ahlul Bait. 'Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kamu, hai Ahlul Bait, dan mensucikan kamu sesuci-sucinya’”.

 

Riwayat hadis Al-Kisa’ lainnya yang senada atau semakna, hanya berbeda versinya saja, yaitu: 

Hadis dari Zaid, dari Syahr bin Hausyab;  Hadis dari Abu Nu’aim Al-Fadhl bin Dakkain yang mengatakan, menerima hadis dari Abdus-Salam bin Harb dari Kaltsum Al-Muharibi berasal dari Abu Ammar;

Hadis dari Waki’ dari Abdul Hamid bin Bahram dari Syahr bin Hausyab dari Fudhail bin Marzuq dari Athiyah dari Abu Said Al-Khudri berasal dari Ummu Salamah ra..; Hadis dari Zarbayi dari Muhamad bin Sirin dari Abu Hurairah dan berasal dari Ummu Salamah r.a.;

 

Hadis dari Ibnu Marzuq dari Athiyah dari Abu Said berasal dari Ummu Salamah; Hadis dari Hasyim bin Utbah bin Abi Waqash, berasal dari Abdullah bin Wahab bin Zam’ah; Hadis dari Muhamad bin Sulaiman Al-Ashbahani dari Yahya bin Ubaid Al-Makki dari Atha bin Abi Rabbah berasal dari Umar bin Abi Salamah; Hadis dari Bukair bin Asma dari Amir bin Sa’ad berasal dari Sa’ad;  

Hadis dari Abdullah bin Abdul Qudus dari Al-A’masy dari Hakim bin Sa’ad berasal dari Ali bin Abi Thalib k.w. Dan masih ada lagi, hadis Al Kisa’ yang tidak tercantum dalam site ini.

Wallahua'lam.

Silahkan ikuti kajian berikutnya

Maak jouw eigen website met JouwWeb